Blogger Festival Krakatau 2016

Blogger festival krakatau
Syamsul Lussa, Staf Ahli Kemenpar RI Bidang Kemaritiman saat memberikan sambutan di acara Semarak Budaya Festival Krakatau 2016

“Kata ibu kadis ada 200-an blogger yang diundang, ini sangat baik. Para influencer sangat penting untuk menyebarluaskan kegiatan ini. Kita sangat perlu bantuan berbagai elemen dan para influence seperti blogger, fotografer dan penggiat media sosial.”

Saya masih terngiang dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Staf Ahli Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Bidang Kemaritiman, Syamsul Lussa pada puncak perhelatan Festival Krakatau yang berlangsung pada tgl. 28/8/2016 lalu. Sambutan yang cukup spesial, menunjukkan bahwa apresiasi tak hanya ditujukan pada penyelenggaraan festival yang telah berumur 26 tahun itu saja, tetapi juga pada mereka yang beberapa tahun belakangan selalu terlibat dalam pelaksanaan festival seperti komunitas, para blogger, dan orang-orang yang dianggap mempunyai influence atau memiliki pengaruh di dunia maya.

Karena itu, ketika diundang kembali oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dalam kegiatan Festival Krakatau 2016 kali ini (tahun 2015 lalu juga pernah diundang), saya anggap sebagai sebuah kehormatan. Saya mendapat kepercayaan, mengemban tugas, itu berarti bukan sekedar blogger yang datang untuk hore-hore.  



Formasi lengkap blogger undangan resmi Disparekraf Provinsi Lampung di Festival Krakatau 2016
 
Sanggupkah saya melakukan yang terbaik untuk event tingkat nasional yang selama ini menjadi ikon pariwisata provinsi Lampung?

Jika melihat ulang keikutsertaan saya tahun lalu, saya merasa belum maksimal dalam menyebarkan informasi tentang festival ini. Saya sadari betul itu. Namun, hal inilah yang kemudian mendorong saya untuk memperbanyak kunjungan ke tempat-tempat wisata di Lampung, lalu aktif menyebarkannya melalui blog dan media sosial dari waktu ke waktu, bukan hanya saat festival berlangsung.

Mungkinkah itu yang jadi pertimbangan sehingga kembali diundang? Saya tidak tahu. Itu rahasia dapur si pengundang.
 


Blogger Undangan Disparekraf Provinsi Lampung
Terus terang, pada bulan Agustus lalu saya menerima dua undangan festival sekaligus, yaitu Festival Krakatau di Lampung (26-28 Agustus) dan Festival Ciletuh di Jawa Barat (26-29 Agustus). Kedua event tersebut sama-sama mengajak blogger untuk membantu pemprov setempat dalam mempromosikan pariwisata daerah ke tingkat nasional maupun internasional melalui blog dan media sosial.

Godaan Festival Ciletuh sulit ditolak, sayang sekali jika dilewatkan, apalagi saya belum pernah ikut. Blogger yang diundang pun bukan hanya blogger nasional, tapi juga blogger internasional (dari Singapore dan Malaysia). Siapa yang tidak mau bertemu dan bergabung dengan blogger luar? Siapa yang tidak mau berkunjung ke objek-objek wisata keren di Jabar? Tentu saja saya mau. Tapi saya sudah lebih dulu memenuhi undangan Festival Krakatau, dan saya tidak mungkin membatalkannya sesuka hati saya, walau panitia bisa saja dengan mudah mencari pengganti. Dua kali diundang ke Festival Krakatau tentu karena suatu alasan, dan saya harus hargai itu.

Akhirnya, undangan Festival Ciletuh pun saya tolak. Sedih sih, tapi badan saya tidak mungkin dibagi dua agar bisa ikut sana-sini, kan? Festival dari daerah manapun saya sambut antusias, sama-sama bertujuan untuk angkat pamor pariwisata yang dimiliki daerah, saya suka itu. Pilihan ke Lampung bukan karena pilih kasih. Dari mana pula pilih kasih wong justru ke Lampung sudah keseringan. Yang ada malah pingin ke tempat lain yang belum dijejaki :D
 

Festival Krakatau mempertemukan para travel blogger dari berbagai daerah

Ada 10 blogger dari berbagai daerah yang diundang langsung oleh Disparekraf Prov. Lampung, dan ada 10 blogger lainnya yang diundang lewat EO Dyandra Promosindo (EO resmi yang ditunjuk oleh disparekraf prov. Lampung untuk Festival Krakatau tahun 2016).

Saya termasuk dalam daftar yang diundang langsung oleh disparekraf provinsi Lampung. Selain saya (dari Jakarta), ada Lina Sasmita (Batam), Dian Radiata (Batam), Arie Ardiansyah (Jakarta), Rosanna Simanjuntak (Balikpapan), Atanasia Riant (Jogja), Hari JT (Babel), Haryadi Yansyah (Palembang), M.Arif Rahman “Maman” (Palembang), dan Indra Pradya (Lampung).

Ingin kenal dengan blogger-blogger tersebut? Baca ini: 9 Travel Blogger Indonesia yang Asik diajak Traveling Bareng

Undangan untuk kami ber-10 disampaikan melalui Mas Yopie Pangkey (www.yopiefranz.com). Admin Keliling Lampung (IG: @Kelilinglampung_  Twitter: @Kelilinglampung FB: @Keliling Lampung) ini sudah terlibat dalam kegiatan Festival Krakatau sejak beberapa tahun sebelumnya (periode 2012-2016). Jadi, mas Yopie bukan orang baru di perhelatan yang mengusung nama besar Krakatau ini. Nama Mas Yopie memang tidak muncul di media untuk urusan blogger, fotografer, maupun wartawan (cetak dan TV) yang diundang ke festival. Tapi keterlibatannya di balik layar itu ada. Tidak heran kalau beliau tahu berapa jatah undangan yang disediakan panitia. Dia pula yang mencari dan melakukan seleksi pada para blogger, yang kemudian diajukan, ditinjau, dan diputuskan oleh disparekraf. 


Seingat saya ada beberapa nama yang diundang namun tidak bisa berangkat karena bermacam alasan. Hingga akhirnya 10 nama di atas yang jadi berangkat, termasuk saya. Tadinya ada sekitar 20 blogger lho yang masuk list untuk diundang.


Teman-teman blogger dari EO, mas Farchan (efenerr), Mbak Lidya, dan Deasy *Foto: @LampungKrakatau *

Dari EO ada 10 blogger yang diundang untuk ikut kegiatan Tur Krakatau dan Semarak Budaya, terdiri dari 7 blogger undangan (2 diantaranya juri lomba blog) dan 3 blogger pemenang lomba blog. Saya dan kawan-kawan undangan disparekraf senang bakal bertemu 10 blogger lain tersebut, meski saat itu tidak tahu siapa saja bloggernya. Hanya tahu nama Farchan dan Takdos, itu pun karena mereka juri lomba yang sudah pasti berangkat ikut tur Jelajah Krakatau. 3 blogger pemenang lomba adalah Retno, Deasy, dan mbak Lidia (mewakili mbak Indah Nuria yang tinggal di New York).  5 blogger lainnya saya tidak tahu siapa saja.

Yang perlu saya catat di sini adalah total blogger yang diundang ada 20. Bukan 200 seperti yang dikatakan ibu kadis. 180 lagi siapa? Mungkin fotografer, wartawan, dan entah siapa lagi.
 

Lomba Blog “Lampung-The Treasure of Sumatra”
Ada yang berbeda dengan Festival Krakatau tahun ini yaitu adanya lomba blog bertema Lampung – The Treasure of Sumatra. Ini hal baru di Festival Krakatau karena sebelumnya tidak ada. Ada peluang bagi blogger untuk mendapatkan hadiah uang tunai dan ikut tur Krakatau. Tapi yang lebih penting dari itu, lewat lomba ini, gaung Festival Krakatau akan makin terdengar di kalangan netizen. Blogger kan biasanya tidak hanya menulis di blog, tapi juga membagi link blognya ke akun-akun medsos yang mereka punya.

Setidaknya dengan adanya lomba menulis blog, mengurangi jumlah pertanyaan para travel blogger : “Kok festival Krakatau tidak ada suaranya?”

Saya dan beberapa kawan yang diundang ke Lampung pun ikut berpartisipasi menulis lomba blog. Sudah tahu diundang dan pasti berangkat ke Festival Krakatau kok masih ikutan lomba?

He he. Nggak mau muna juga lah ya. Saya suka hadiah dan jadi juara, tapi tidak setiap kali berlomba berarti semata mengejar hal-hal seperti itu. Punya rasa memiliki terhadap Lampung, punya rasa cinta terhadap pariwisatanya, merupakan alasan untuk ikut berlomba kali ini. Apalagi saya punya banyak bahan yang bisa diceritakan, sayang kalau cuma mengendap dalam benak.

Baca tulisan lomba blog saya : Lampung – The Treasure of Sumatra.
 

Lomba ini awalnya DL tgl. 16, lalu berubah jadi tgl. 22

Ada kepuasan tersendiri bisa menceritakan tempat-tempat menarik di Lampung yang pernah saya kunjungi. Harapan saya agar orang yang membacanya jadi tahu bahwa Lampung juga punya banyak destinasi andalan yang tidak kalah menarik seperti di Bali, Lombok, Belitung ataupun daerah lainnya. Lampung juga punya wisata alam, sejarah, kuliner, serta budaya yang sangat kaya. Kebetulan ada lomba, kenapa tidak saya manfaatkan sebagai ajang promosi wisata Lampung?

Dian, Mbak Rosanna, dan Indra Pradya sudah pasti berangkat ke Lampung dan ikut tur Krakatau, tapi mereka tetap ikut lomba menulis tentang Lampung dengan sepenuh hati. Kalau ingin baca tulisan mereka, silakan cek di blog www.adventurose.com, www.rosannasimanjuntak.com, www.duniaindra.com

Lestari (www.jejaksematawayang.com), Mbak Ning (www.ibutravel.wordpress.com), dan Tami (www.ranselsaya.com) adalah kawan-kawan seperjalanan kami saat ke Lampung pada akhir bulan Juli lalu. Mereka juga ikut lomba menulis blog. Sama-sama menceritakan pengalaman saat mengunjungi Kiluan dan Gigi Hiu. Saya terharu membaca tulisan mereka. Betapa Lampung memberi pengalaman berkesan bagi perjalanan wisata mereka.

Meski tidak ada satupun tulisan kami yang jadi juara, saya pribadi tetap bahagia. Bahagia karena teman-teman tetap semangat bercerita tentang Lampung dan masih ingin ke Lampung. Itu yang paling penting.


Dari 14 orang ini, ada 7 blogger yang ikut lomba menulis blog Festival Krakatau lho.... *Lokasi. Kiluan Lampung)

Ohya, tadinya kami tidak tahu lho ada lomba blog. Bahkan sampai tgl lomba itu DL. Kami tahu info lomba blog dari akun twitter disparekraf Prov.Lampung @VISIT_Lampung yang di-share tanggal 17 Agustus, padahal DL lomba tgl. 16 Agustus. Dari sana kawan-kawan yang tertarik untuk ikut lomba mulai mention akun @LampungKrakatau (adminnya dari EO) untuk minta penjelasan soal tgl DL. Syukurnya ditanggapi, akhirnya tgl DL diubah menjadi 22 Agustus.

5 hari tidak sebentar, tapi kami lumayan megap-megap dengan tema megah “Lampung- The Treasure of Sumatra”. Banyak cerita heboh dibalik keikutsertaan kami pada lomba ini. Mulai dari urusan judul yang ga beres-beres (terkait syarat lomba), hingga begadang di tenggat waktu sampai jam 3 pagi. Grup WA yang beranggotakan teman-teman yang pernah ngetrip ke Lampung ramai bukan main oleh obrolan tentang lomba. Bukan obrolan tentang panitia yang nge-share lomba nggak ada ‘suara’ nya, tapi tentang isi tulisan kami yang isinya lebih banyak bercerita tentang petualangan menegangkan saat ke Gigi Hiu.

Ya, lomba sudah berlalu. Yang saya petik dari pengalaman berlomba kali ini adalah semangat berbagi yang tetap menyala.  


Trending Topic di Twitter
"Nikmati saja dulu kegiatannya. Silakan foto-foto, berbaur dengan komunitas Lampung, ngobrol dengan Blogger Lampung, dan ketemu teman-teman admin akun-akun besar Lampung, pokoknya santai saja....." ucap Mas Yopie saat ditanya tentang tugas kami saat acara berlangsung.

Kami memang santai dan bergembira saat mengikuti kegiatan, tapi tidak berarti lupa dengan tugas yang diemban. Soal tugas, tanpa tersurat pun sudah paham apa yang mesti dilakukan. Tanpa diperintah sudah otomatis akan ngetuit di Twitter, bikin status di FB, dan upload foto di Instagram. Saat sudah kelar acara, tulisan pun pasti akan diposting di blog.


Hestek #LampungKrakataufest dan #LampungKrakatauFest2016 tampak mulai bertaburan di twitter sejak saya dan kawan-kawan blogger mengikuti lomba menulis blog bertema Lampung - The Treasure of Sumatra. Aktifitas ngetuit makin kencang saat kami sudah berada di Lampung.

Berikut adalah hestek FK yang jadi trending topic. Dipantau dan di-screenshot oleh Fajrin, dan di-upload di akun twitter pribadinya. Silakan cek sendiri di twitter Fajrin:

  • Tanggal 26/8 malam #LampungKrakatauFest urutan ke 16
  • Tanggal 27/8 pagi #LampungKrakatauFest2016 urutan ke 5
  • Tanggal 27/8 malam #LampungKrakatauFest2016 urutan ke 16
Trending Topic No. 5 tgl. 27/8 Sabtu pagi

Tidak sempat nangkring diurutan 3 besar sih, tapi Alhamdulillah sempat TT di urutan 5. Paling tidak kawan-kawan blogger yang berjumlah 10 orang sudah berupaya dan itulah hasil terbaiknya.


Trending Topic nomor 16 tgl. 26/8 Jumat malam

Trending Topic nomor 16 Sabtu malam

Fasilitas untuk Blogger
Tidak seperti tahun lalu blogger undangan diinapkan di wisma (Wisma D’green) dengan fasilitas kamar dan sarapan seadanya, tahun ini saya dan kawan-kawan blogger menginap di hotel bintang 3, Inna Eight Hotel yang punya kamar bagus dan menu sarapan cukup bervariasi. Saya puas dengan fasilitas hotel yang disediakan oleh dispar kali ini.

Soal moda transportasi, tahun ini semua blogger diberangkatkan dan dipulangkan dengan pesawat Garuda, dari manapun asal dan tujuannya. Waktu keberangkatan dan kepulangan pun bebas kami tentukan sendiri. Kami mengajukan jadwal, dan semuanya disetujui oleh dispar sesuai pesanan.

Jika tahun lalu blogger dan wartawan media (cetak/TV) dijemput dan diantar pakai bus (disediakan oleh panitia), kali ini kami dijemput dan diantar oleh Mas Yopie Pangkey dan Mas Indra Pradya dengan menggunakan kendaraan pribadi mereka (bukan kendaraan yang disediakan oleh panitia).


Naik Garuda pulang pergi Jakarta-Lampung
Menginap di Inna Eight Hotel
Kamar besar dan bagus
Blogger nginap bareng di Inna Eight Hotel

Alhamdulillah selama di Lampung kami tidak ditelantarkan. Mas Yopie dan Mas Indra bertanggung jawab untuk urusan antar dan jemput kami ke hotel, kedai makan, tempat-tempat wisata, dan tempat-tempat berlangsungnya kegiatan festival. Hanya Yayan dan Maman yang tidak diantar ke bandara (saat itu kami masih berada dalam kegiatan semarak budaya) tapi ada taksi yang sudah disediakan untuk mengantar mereka pulang.

Rombongan kami ber-10 tidak pernah berpisah. Semua kegiatan kami ikuti sama-sama. Kulineran sama-sama, berwisata sama-sama. Run down yang diberikan oleh Mas Yopie sebelum kami tiba di Lampung dapat direalisasikan dengan lancar dan baik.

Jika blogger lain bersama tim EO, maka kami ber-10 berada di bawah tanggung jawab Mas Yopie, karena itu kami selalu bersamanya. Kami baru bertemu blogger lain saat berangkat Jelajah Krakatau (27/8) dan saat di lokasi Jelajah Rasa (26/8). EO punya budget sendiri, kami di bawah kawalan Mas Yopie juga punya budget sendiri. Mungkin karena itulah tempat menginap kami berbeda, jadwal pesawat pun berbeda. Kalau soal jalan-jalan dan kulineran, nah perlu ditanya tuh ke Mas Yopie hehe. Sepertinya @KelilingLampung jadi sponsor kami (di luar budget dari dinas) he he…


Aneka masakan khas Lampung

Ingin mencicipi kuliner asli Lampung? Ke Resto Cik Wo ini saja

Kulineran di Warung Mie Aceh Jambo Raya

Usai nonton Semarak Budaya, kulineran Bakso Sony

Kulineran di Kopi Oey Bandar Lampung

Jalan-jalan ke Munca Teropong Laut dulu sebelum nonton parade budaya, menikmati panorama Lampung dari ketinggian *photo by Riant*

Hiburan malam, karaokean di Inul Vizta Plaza lotus!

Tahun ini Festival Krakatau mengadakan banyak lomba bertabur hadiah. Ada lomba menulis blog, lomba foto, dan lomba desain poster. Masing-masing lomba berhadiah total Rp 10 juta. Banyak ya bagi-bagi hadiahnya :)

Saya mendengar selentingan tentang anggaran festival tahun ini berkurang jumlahnya dari tahun lalu. Benarkah? Jika ya, budget kecil untuk event besar bisa jadi bikin penyelenggara pusing hehe. Pusing khawatir eventnya ga sukses, mungkin karena itu diserahkan kepada EO yang punya nama besar dan telah berpengalaman mensukseskan banyak event konser musik dan pameran.

Apakah event budaya sekelas Festival Krakatau yang baru pertama di-handle oleh EO Dyandra Promosindo bisa sukses? Fakta di lapangan tentu akan bicara.

Nah, bicara tentang fakta di lapangan, saya akan lanjutkan tulisan ini tentang pengalaman menyeberang Selat Sunda saat mengikuti kegiatan Jelajah Krakatau. Sudah tahu ceritanya seperti apa? Menegangkan! Nantikan postingan saya selanjutnya…



Travel blogger undangan berbaur dengan blogger Lampung, komunitas penggiat wisata Lampung, penggiat media sosial, dan fotografer Lampung.



*Semua foto Katerina
Share on Google Plus

About traverl

0 komentar:

Posting Komentar